Salam arsi selalu sobat-sobatku !!!!. Sekarang saya mencoba upload satu karya saya dalam proyek dari Dinkes Bantul tepatnya di akhir tahun 2011 yang lalu. Satu hal yang selalu membuat saya semangat setiap menghadapi proyek-proyek pemerintah, khususnya saat mengotak-atik ide desainnya adalah upaya provokasi desain yang sering saya lakukan. Prinsipnya adalah memberikan kualitas perencanaan lewat sebuah karya arsitektur merupakan kepuasan tersendiri khususnya melalui visualisasi bangunannya yang "out of the box". Sebagai contoh pada karya saya yang satu ini.
Senin, 01 Oktober 2012
Sabtu, 29 September 2012
INTERACTIVE DESIGN IN ARCHITECTURE
yaya
Selamat hari minggu sobat-sobat arsiku semua!!! Jumpa lagi kita nih. Kali ini saya akan menuliskan sebuah tema arsitektur yang berjudul Interactive Design. Sebenarnya ini bukanlah barang baru lagi dalam dunia arsitektur kita. Akan tetapi sebagai insan arsitek, saya merasa perlu dan wajib mengingatkan diri saya pribadi dan juga khususnya buat rekan-rekan arsitek yang lain untuk dapat senantiasa berfikir organis dalam menghasilkan setiap karya-karya terbaik kita. Betul tidak????wah kok jadi serius gini ngobrolnya....hehehe.
PASAR TRADISIONAL GANTUNG BELITUNG TIMUR
Jumpa lagi sobat-sobatku semua...."salam arsi"......kali ini saya upload satu karya lagi yang sebenernya dulu sudah pernah saya masukkan sebagai contoh karya dalam tulisan saya yang berjudul Contemporary Architecture. Hanya di sini saya akan mengupas sedikit lebih banyak tentang narasi arsitekturnya. Ya semoga tetap dapat menambah khasanah kearsitekturan di negeri ini. Sebut saja Pasar Tradisional Gantung yang belokasi di Kecamatan Gantung
Kabupaten Belitung Timur, sebuah proyek dari dinas Disperindagkop
Beltim tahun 2012 ini yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi. Arahannya dari Kementrian Perdagangan RI adalah menjadi pasar percontohan dengan konsep yang terbaik.
Selasa, 25 September 2012
RUMAH ETNIK MODERN TROPIS DENGAN MATERIAL EKSPOSE SEDERHANA
Hai sobat-sobat arsi, ketemu lagi nih.......Ok, kali ini saya ingin mengajak temen-temen berselancar pada objek 3 dimensi dari salah satu karya arsitektur saya yang lebih banyak mengaplikasikan ekspose material sederhana. So keindahan pada bangunan apakah harus selalu dicapai melalui penggunaan material-material mahal berteknologi tinggi (hightech) yang belum tentu ramah lingkungan ??? tentu saja tidak selalu seperti itu sobat, karena dalam dunia arsitektur terutama dalam praktek profesionalnya sangat ditentukan oleh kreativitas sang designer dalam mengekspresikan karya-karyanya dalam komposisi yang proporsional.
CONTEMPORARY MOSQUE
Siapa bilang kemegahan sebuah masjid harus selalu ditampilkan dengan ornamen-ornamen yang detil, rumit dan berat bahkan dengan bentukan-bentukan yang masif dan monoton. Justru dengan konsep tersebut beberapa orang malah menterjemahkannya sebagai masjid yang angker karena kurangnya pencahayaan sehingga interiornya cenderung gelap .....hehehe lho masjid kok angker, ya whatever lah yang jelas komentar ini real dan saya mendengarkannya secara langsung. Di sisi lain juga ternyata justru ada beberapa orang tidak setuju dengan konsep yang mengatakan bahwa masjid yang tertutup akan menjamin kepastian soal kekhusukan saat sholat.
Jumat, 07 September 2012
PAGAR ORGANIK
Hehehe, salam arsi buat sobat-sobatku semua !!!. Kali ini saya menulis tentang "Pagar Organik", ilustrasinya pagar bambu dengan tanaman dalam wadah dari kaleng/ botol plastik bekas . Jangan kaget ya ini hanya istilah saya saja untuk menamai konsep pagar pekarangan atau pagar bangunan agar sejalan dengan konsep Eko-arsitektur. Adapun konsepnya merujuk pada penggunaan material alam yang lebih ramah lingkungan seperti kayu, bambu, dll baik baru maupun bekas konstruksi yang dimanfaatkan kembali. Sehingga tidak semata-mata menggunakan material-material berat yang hanya membebani site. Selain itu aplikasi tanaman pada objek pagar bisa dikatakan sebagai satu identitas yang kuat sebagai "Pagar Aktif" yang ramah lingkungan. Untuk itulah saya menamainya sebagai "Pagar Organik".
Kamis, 06 September 2012
PEMANFAATAN KEMBALI KALENG SUSU BEKAS UNTUK FURNITURE
Kali ini saya ingin mengajak temen-temen siapapun untuk positive thinking terhadap berbagai barang-barang bekas (tidak terpakai lagi) di sekitar kita, walaupun ini bukanlah isu baru lagi. Sebagai contoh kemarin saat saya iseng masuk gudang di rumah, saya melihat kumpulan kaleng susu bekas si kecilku Zidan yang dibiarkan begitu saja dalam karung dan membuat gudang semakin sesak saja. Kemudian saya berfikir agar Zidan tidak terlalu aktif bermain sendiri, maka saya mengotak-atik agar sekiranya kaleng-kaleng tersebut dapat digunakan kembali.
Jumat, 18 Mei 2012
INOVASI DESAIN GARDU JAGA DENGAN MODUL 2 METERAN
Proyek : DED Gardu Jaga Rt 05B/55 Rw 02, Proyek Percontohan
Lokasi : Karangwaru, Jogjakarta
Tahun : 2010
Arsitek : Sigit Wijiono, Ph.D (Ph.D ada singkatannya lho untuk saya, hehehe nanti anda akan tahu)
Data Bangunan : Luas Gardu Jaga 8 m2
Proyek ini merupakan proyek percontohan mengingat keberadaannya yang strategis baik secara perencanaan maupun secara konteks lingkungannya. Dan sebenarnya saya sangat terinfluen dengan apa yang telah saya kerjakan saat saya kuliah kerja nyata di daerah imogiri yang saat itu terlanda bencana gempa bumi beberapa waktu silam. Saat itu saya dan teman-teman arsitek yang lain berhasil membuatkan rumah seorang ibu yang rumahnya telah roboh akibat gempa yang ada. Rumahnya saya buat dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan konstruksi (kayu) yang sebelumnya telah kami inventarisasi dan kami gunakan kembali sebagai bahan konstruksi dengan membuat modul efektif yang memungkinkan yaitu 2-3 meteran.
RUMAH KOS 2 LANTAI DI BOYOLALI
Proyek : Pra-DED Rumah Kos 2 Lantai di Boyolali
Lokasi : Boyolali
Tahun : 2009
Klien : Bapak JunaidiArsitek : Sigit Wijiono, Ph.D (anda akan tahu sesaat lagi singkatan Ph.D untuk gelar saya....hehehe)
Konsultan : CV WASNADIPTA Jogjakarta (tempat saya bekerja hingga akhir april 2012 kemarin)
Data Bangunan : Luas Bangunan + 150 m2 (2 Lt), Luas Site 296 m2
Rumah kos yang satu ini diperuntukkan untuk anak-anak cowok. Terdiri dari 15 unit kamar kos masing-masing terbagi dalam 2 zonasi yaitu zona lantai 1 dan zona lantai 2. Dilantai 1 terdapat ruang penerima tamu, km/wc, ruang cuci, dan ruang dapur. Sedangkan di lantai dua dilengkapi dengan km/wc dan juga ruang jemur pakaian. Penampilan bangunan kali ini pun tetap saya sajikan dalam style modern tripis dengan sentuhan finising beton tempel abu-abu yang dikomposisikan dengan warna-warna soft pada kulit bangunannya. Dengan demikian saya memperoleh sebuah fresh design untuk sebuah rumah kos yang tidak semata-mata mengedepankan fungsi bisnisnya saja, tetapi juga profokasi desain yang baik. Mungkin kalo tidak salah sketsa karya saya yang satu ini telah dipostingkan lebih dahulu oleh sahabat saya bang heri (ahli struktur di kantor tempat saya bekerja kemarin) dalam blognya gambardesain3d.blogspot.com, thanks brother.
Kamis, 17 Mei 2012
RUMAH KONTRAKAN "JURAGAN SALAK"
Proyek : DED Rumah Kontrakan Pak Barkah
Lokasi : Maguwo, Jogjakarta
Tahun : 2010
Konsultan Perencana : CV. Wasnadipta (tempat bekerja saya hingga akhir april 2012 kemarin)
Arsitek : Sigit Wijiono, Ph.D (nanti anda semua akan tahu apa singkatan dari Ph.D untuk saya,hehehe)
Data Bangunan : Luas Site 82 m2, Luas Total Bangunan + 140 m2 (2 Lantai)
Bangunan ini tepat berada disamping rumah inti pemiliknya yaitu Bapak Barkah yang notabene adalah Sang Juragan Salak di Maguwo. Site berada dalam kampung tepatnya di tikungan dari jalan lingkungan yang membatasi sitenya. Mungkin lebih tepatnya saya menyebutnya sebagai rumah kos-kosan di mana untuk lantai satu difungsikan sebagai ruang garasi dan ruang tamu. Sedangkan lantai dua bangunan difungsikan sebagai ruang-ruang kos dengan fasilitas yang lebih komplit di tiap unitnya. Tiap unit terdiri dari ruang tidur, ruang km/wc, ruang dapur, ruang jemur. Sehingga saya menyebutnya juga sebagai Apartemen Sederhana. Meskipun rumah terletak di kampung, desain bangunan saya buat sedemikian rupa dengan sentuhan-sentuhan modern-kontemporer. Hal ini sesuai dengan keinginan dari sang empu yang sangat terkesan dengan karya saya yang satu ini. Dan wal hasil saya pun bahagia bisa membantu Bapak Barkah dalam bisnis kontrakannya (kos-kosan).
Rabu, 16 Mei 2012
RUMAH "TWO IN ONE"
Saat hendak mengupdate portofolio project, saya membuka-buka lagi file-file lama yang belum terpetakan. Akhirnya saya menemukan sketsa desain rumah yang satu ini. Ini mengingatkan saat-saat saya bekerja sebagai arsitek freelance di sebuah developer property di jogjakarta tahun 2007 yang lalu. Di atas tanah seluas 557 m2 dan 2 unit rumah seluas @ 90 m2 yang berlokasi di jalan Kaliurang km 13 Jogjakarta ini, pemilik tanah hendak mengajak bekerjasama dalam bentuk penjualan rumah layak huni. Sehingga saya terlibat langsung dalam pembuatan sketsa desainnya. Yang dimaksud "Rumah Two In One" adalah sebuah konsep yang ingin saya angkat untuk penataan komposisi fasad dan konfigurasi massa bangunan yang sebenarnya terpisah sebagai unit-unit yang berdampingan. Dengan merefleksikan bentuk unitnya ke sisi sebelahnya, tercipta komposisi yang seolah-olah menjadi satu kesatuan unit yang utuh.
RUMAH BERGAYA "MODERN TROPIS" VOL.2
Proyek : Konsep Desain Rumah Pribadi Saya
Lokasi : Di Desa Kadisono Wetan, Tempel, Sleman, DIY
Data Proyek : Luas Bangunan + 400 m2 (2 Lt), Luas lahan + 576 m2
Status : Satu alternatif yang belum final,.....hehehe
Masih mengupas tema style modern tropis pada bangunan, di sini saya posting sebuah karya saya yang kebetulan adalah calon rumah tinggal saya di tempel, sleman, DIY. Jujur untuk kali pertama saya menyelesaikan sketsanya, sangat terasa influen dari desain saya pada waktu membuatkan konsep desain untuk rumah bapak Didik boshe. Entah apa yang membuat demikian, tetapi saya ingat bener ketika membuatkan desain rumah bapak yang satu ini beberapa tahun yang lalu, saya sempat membayangkan bahwa saya juga punya impian tersendiri dengan seketsanya. Alhasil tanpa saya sadari tercipta pola yang mirip secara karakter tetapi tidak sepenuhnya sama.
Selasa, 15 Mei 2012
RUMAH BERGAYA "MODERN TROPIS"
Proyek : DED Rumah Tinggal 1 Lantai
Klien : Bapak Didik
Tangan Kanan Bpk. Eko owner Boshe Night Club,
Jogja-Denpasar
Lokasi : Jombor, Sleman, Jogjakarta
Tahun : 2009 (Final Konstruksi Mei 2010)
Rumah ini saya desain dengan konsep style modern tropis sesuai dengan tema yang ingin diangkat oleh sang empu rumah. Sejalan dengan karakter dan kepribadian bapak didik yang tenang dan kalem, maka disini saya memainkan corak warna-warna yang cerah dan lembut pada kulit bangunan seperti kombinasi warna putih dan coklat muda. Pun demikian agar tidak monoton saya bermain sentuhan material alam (batu candi) pada bidang tertentu sebagai aksen dalam komposisi fasadnya. Disisi lain penggunaan plafond dengan sentuhan motif kayu dari bahan woodplank dengan finishing woodstein coat, saya ditujukan untuk memberi nuansa alami sehingga mampu memberi kesan hangat dan menerima (wellcome) bagi para tamu rumah. Hal ini sesuai dengan kebiasaan pemilik yang gemar menerima tamu dalam rumahnya. Dengan demikian karakter bangunan rumah dapat selaras dengan jiwa dan kepribadian Bapak Didik selaku pemiliknya.
Demikian sedikit artikel saya yang kali ini mengupas tentang desain rumah keluarga Bapak Didik "Boshe". Semoga tetap dapat menginspirasi kita semua, amin....hehehe.....
Salam hangat dari saya : Sigit Wijiono, Ph.D (Puancen Hebring Desaine......hehehe keep smile karena senyum itu ibadah....hahahaha).
Sabtu, 12 Mei 2012
CONTEMPORARY ARCHITECTURE
Baru-baru ini, majalah SKALA+ vol. 07.1, sebuah majalah
arsitektur memuat artikel yang menarik tentang arsitektur dan Contemporary design. Dengan benang
merah yang ada, saya kutip tulisan dalam artikel tersebut sehingga dapat saya
jadikan pengantar yang baik untuk artikel saya yang satu ini.
Contemporary Design
Contemporary design,
atau desain kontemporer bisa diartikan sebagai desain pada masa kini yang tidak
mengacu pada desain klasik di masa terdahulu. Istilah kontemporer dapat
diimplementasikan di berbagai media, khususnya pada bidang seni. Contemporary art atau seni kontemporer, yang lahir setelah
era seni modern, sangat mewakili kekinian dalam konsep dan produk akhirnya. Seniman,
arsitek atau praktisi lain di bidang seni menuangkan ide dan konsep kekinian
dalam karya-karya mereka, menggabungkan antara idealisme dan tren yang
diyakini. Secara periode yang membedakannya dari modern art ataupun post
modern art adalah pada era kelahirannya. Seni modern lahir di awal tahun 1900 (masa perang dunia I), seni pasca modern lahir
setelah tahun 1950. Sedangkan contemporary
art atau seni kontemporer, merupakan
seni yang karya-karyanya lahir setelah tahun 1970.
Dalam bidang arsitektur, arsitektur kontemporer sangat dipengaruhi oleh arsitektur modern. Yang mana produk-produk arsitektur kontemporer sangat mewakili kekinian dalam gaya, langgam, maupun tren-tren globalisasi, seperti arsitektur ramah lingkungan. Dengan kata lain bisa dikatakan sebagai arsitektur anti-vernakular, dengan memaksimalkan penggunaan material-meterial baru non lokal secara aspiratif, inovatif dan beresiko tinggi. Di satu sisi aliran ini sangat mengedepankan penggunaan teknologi dan geometri yang merupakan tren saat ini. Adapun para pelopor kontemporer yang berkontribusi aktif dalam bidang arsitektur diantaranya adalah Frank Gehry, Moshe Safdie, rem Koolhaas, hingga Zaha Hadid, dls.
Senin, 16 April 2012
GREYWATER DAN BLACKWATER
DEFINISI GREYWATER DAN BLACKWATER
Berkaitan
dengan pengolahan sampah/limbah, poin yang ditekankan di sini adalah pemisahan grey water dari black water dan pengolahan zat organik menjadi kompos. Pemisahan
grey water dan black water ditujukan untuk mempermudah pengolahannya. Grey water adalah
limbah air yang di dapat dari mencuci baju, mencuci piring atau air bekas dari
kamar mandi. Black water adalah
istilah untuk air yang sangat terkontaminasi seperti air septictank dan air
limbah dapur.
Polusi dalam air dapat debedakan menjadi dua yaitu :
1. primary pollution
1. secondary pollution
Sabtu, 14 April 2012
ARSITEKTUR EKOLOGI (ECO-ARCHITECTURE)
PENGERTIAN EKOLOGI DAN EKO-ARSITEKTUR
Istilah
ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Emst Haeckel, ahli dari ilmu hewan pada
tahun 1869 sebagai ilmu interaksi dari segala jenis makhluk hidup dan lingkungan. Arti kata ekologi dalam
bahasa yunani yaitu “oikos” adalah rumah tangga atau cara bertempat tinggal dan
“logos” bersifat ilmu atau ilmiah. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya (Frick Heinz, Dasar-dasar Ekoarsitektur, 1998).
Prinsip-prinsip
ekologi sering berpengruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving Architecture and Ecology - A theoritical
Perspective). Adapun prinsip-prinsip ekologi tersebut antara lain :
a. Flutuation
Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan
sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Bangunan seharusnya
mencerminkan hubungan proses alami yang terjadi di lokasi dan lebih dari pada
itu membiarkan suatu proses dianggap sebagai proses dan bukan sebagai penyajian
dari proses, lebihnya lagi akan berhasil dalam menghubungkan orang-orang dengan
kenyataan pada lokasi tersebut.
b. Stratification
Prinsip stratifikasi menyatakan bahwa organisasi bangunan seharusnya
muncul keluar dari interaksi perbedaan bagian-bagian dan tingkat-tingkat.
Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.
c. Interdependence (saling
ketergantungan)
Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah
hubungan timbal balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi
tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara
bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan.
Eko arsitektur menonjolkan arsitektur yang berkualitas tinggi meskipun
kualitas di bidang arsitektur sulit diukur dan ditentukan, takada garis batas
yang jelas antara arsitektur yang bermutu tinggi dan arsitektur yang biasa
saja. Fenomena yang ada adalah kualitas arsitektur yang hanya memperhatikan
bentuk dan konstruksi gedung dan cenderung kurang memperhatikan kualitas hidup
dan keinginan pemakainya, padahal mereka adalah tokoh utama yang jelas.
Dalam
pandangan eko-arsitektur gedung dianggap sebagai makhluk atau organik, berarti
bahwa bidang batasan antara bagian luar dan dalam gedung tersebut, yaitu
dinding, lantai, dan atap dapat dimengerti sebagai kulit ketiga manusia (kulit
manusia sendiri dan pakaian sebagai kulit pertama dan ke dua). Dan harus
melakukan fungsi pokok yaitu bernapas, menguap, menyerap, melindungi, menyekat,
dan mengatur (udara, kelembaban, kepanasan, kebisingan, kecelakaan, dan
sebagainya). Oleh karena itu sangat penting untuk mengatur sistem hubungan yang
dinamis antara bagian dalam dan luar gedung. Dan eko-arsitektur senantiasa
menuntut agar arsitek (perencana) dan penguna gedung berada dalam satu landasan
yang jelas.
Label:
arsitektur hijau,
dasar-dasar eko-arsitektur,
eko-arsitektur,
Emst Haeckel,
greenarchitecture,
holistik,
intermediate technology,
logos,
oikos,
unsur pokok
Jumat, 13 April 2012
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
PENGERTIAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Dalam pembahasan ekoarsitekur, sustainable development
merupakan suatu tujuan yang harus dicapai. Dalam hal ini ekoarsitektur/greenarchitecture merupakan salah satu
aspek penting dengan orientasi pada alam (ekologi) dari pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Desain yang berkelanjutan (sustainable design) merupakan salah satu bagian yang terlingkupi
oleh pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development). Terdapat banyak pengertian pembangunan kelanjutan. Yang
terkenal dan sering dijadikan rujukan adalah pengertian dari world commision on environtment and development
(WCED).
“Sustainable development is
develoment that meets and needs of the present without compromising the ability
of future generations to meet their own needs”.
Sedangkan definisi-definisi lain mengenai pembangunan
berkelanjutan antara lain sebagai berikut.
“Sustainable development means
improving the quality of life while living within the carrying capacity of
supporting ecosystems”; World Conservation Union, UN Environment Programme and
World Wide Fund For Nature (1991), dalam Okta Zaida Ratnasari.
“Sustainable development is
development that delivers basic environmental, social and economic services to
all residents of a community without threatening the viability of the natural, built and social system upon which
the delivery of these services depends”; International Council For Local
Environtmental Initiatives (1994), dalam Okta Zaida Ratnasari.
Kamis, 12 April 2012
DARI ARSITEKTUR JENGKI MENUJU ARSITEKTUR KONTEMPORER
BERNOSTALGIA DENGAN
ARSITEKTUR JENGKI
Seperti yang telah kita ketahui
bahwa Arsitektur Jengki merupakan satu istilah dalam bingkai sejarah arsitektur
Nusantara Pasca kepulangan para arsitek Belanda sekitar tahun 1950-1960.
Arsitektur jengki tumbuh dari kreatifitas pemuda Indonesia yang pada umumnya lulusan
STM dan pernah magang pada konsultan arsitektur di jaman kolonial dan beberapa
mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Dengan kata lain arsitektur
ini merupakan bentuk eksperimental dari para pemuda indonesaia untuk
menyalurkan ilmunya setelah merasa lebih bebas dan leluasa dalam
mengekspresikan kreativitas mereka. Dengan semangat lokalitas yang memang sudah
ada dalam diri para arsitek kita waktu itu dan ditambah dengan ilmu baru
dibidang arsitektur yang telah mereka pelajari,
maka lahirlah sebuah inovasi kearsitekturan yang kemudian dikenal dengan istilah
Arsitektur Jengki tersebut. Dari beberapa referensi yang saya kutip ada sebagian
kalangan yang mengkategorikannya berorientasi pada arsitektur yang pada saat
itu berkembang di Amerika Selatan, bahkan ada juga yang menduga gaya ini diimpor
dari rusia sesuai dengan hubungan politik antara Indonesia dan Rusia saat itu.
Adapun ciri fisik utama dari bangunan
dengan gaya arsitektur jengki adalah :
1.
penggunaan atap pelana dan pemanfaatan beton
pada berbagai elemen beton pada berbagai elemen struktur bangunan seperti
overhange dan kolom dengan variasi bentuk yang dinamis.
2.
Fasad bangunan hampir selalu tampil dengan
tekstur kasar dan variatif dengan komposisi tidak simetris.
3.
Pengaruh gaya Art-deco yang sangat kuat dan
ekspresif seperti terlihat pada pemakaian pola garis-garis tegas pada
bidang-bidang pintu dan jendelanya.
Sebagai contoh gaya arsitektur ini, bisa kita jumpai di kompleks perumahan dosen-dosen di wilayah
Skip, UGM. Seperti halnya dengan Proyek Renovasi Bangunan K8 UGM tahun
2008 yang saya rancang dan didetailkan oleh tim studio wasnadipta tempat saya
bekerja.
Rabu, 11 April 2012
FACELIFT DAN RENOVASI RUMAH TINGGAL DAN KOS-KOSAN 2 LANTAI
Project : Facelift dan Renovasi Rumah dan Kos-kosan 2 Lantai
Lokasi Project : Pandega Wiratama No. 67, Yogyakarta
Pemilik Project : Keluarga Bapak Bimo (Pejabat Kepolisian di
Bandung)
Tahun Penyelesaian : 2011
Menghadirkan disain bangunan rumah yang sesuai dengan
karakter dan impian dari sang empunya rumah menjadi tantangan tersendiri bagi
si arsitek, mengingat kondisi eksisting rumah yang sudah ada sebelumnya baik
secara visual maupun terkait posisi potensial keruangannya dalam site. Dengan
proses disain yang ada, terlahirlah sebuah konsep arsitektur "Modern
Tropis" dengan sedikit sentuhan etnik dalam corak arsitekturnya atau
tepatnya kita sebut dengan "etnic modern style".
Langganan:
Postingan (Atom)