PENGERTIAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Dalam pembahasan ekoarsitekur, sustainable development
merupakan suatu tujuan yang harus dicapai. Dalam hal ini ekoarsitektur/greenarchitecture merupakan salah satu
aspek penting dengan orientasi pada alam (ekologi) dari pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Desain yang berkelanjutan (sustainable design) merupakan salah satu bagian yang terlingkupi
oleh pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development). Terdapat banyak pengertian pembangunan kelanjutan. Yang
terkenal dan sering dijadikan rujukan adalah pengertian dari world commision on environtment and development
(WCED).
“Sustainable development is
develoment that meets and needs of the present without compromising the ability
of future generations to meet their own needs”.
Sedangkan definisi-definisi lain mengenai pembangunan
berkelanjutan antara lain sebagai berikut.
“Sustainable development means
improving the quality of life while living within the carrying capacity of
supporting ecosystems”; World Conservation Union, UN Environment Programme and
World Wide Fund For Nature (1991), dalam Okta Zaida Ratnasari.
“Sustainable development is
development that delivers basic environmental, social and economic services to
all residents of a community without threatening the viability of the natural, built and social system upon which
the delivery of these services depends”; International Council For Local
Environtmental Initiatives (1994), dalam Okta Zaida Ratnasari.
ASPEK-ASPEK SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Dalam brundland report yang diajukan oleh WECD tersebut
terdapat banyak aspek yang diperhatikan. Berbagai macam intisari kemudian
dikemukakan oleh para ahli. Tiga fundamental komponen yang diajukan oleh Peter
Kydd (Employee of Parsons Brickenchoff,
Bristol, UK dalam PB Networks Issues no 59, dalam Okta Zaida Ratnasari 2006)
berdasarkan brundtland report adalah environmental protection, economic
growth, dan social equity. Sedangkan John Elkington (Pendiri Sustain Ability, Organisasi Data
Lingkungan UK dan Environmental Data
Services Ltd (ENDS), dalam Okta Zaida Ratnasari 2006) menggarisbawahi
keseimbangan dari tiga hal yaitu economic development, environmental
protection, dan social well being.
Formas, lembaga riset swedia dalam Okta Zaida Ratnasari
2006, memberi lebih bnyak penjelasan tentang konsep model sustainable development yaitu :
1.
The pillars, keberlanjutan
ekonomi, ekologi, dan sosial digambarkan sebagai tiga pilar yang menyangga
sustainable society.
2.
The circle, keberlanjutan
ekonomi, ekologi, dan sosial digambarkan sebagai lingkaran yang saling menutupi
sebagaian dengan keberlanjutan (sustainability)
sebagai keadaan di tengah-tengahnya.
3.
Ekonomi
Hall dan pfeiffer 2000 menyebutkan bahwa masalah
terbesar dalam menangani pemukiman perkotaan adalah kekurangan sumber ekonomi
untuk menuju kehidupan yang patut (decent)
dan memuaskan (satisfying). Lebih
lanjut dijelaskan bahwa jalan utama untuk menanggulangi kemiskinan di
negara-negara yang kini merupakan negara maju adalah dengan pertumbuhan ekonomi
(economic growth).
4.
Sosial
Social sustainability adalah aspek dari sustainable
development yang selama ini sulit diukur karena bukan bersifat kuantitatif.
Social sustainability dipengaruhi
oleh manusia sebagai pendukung komunitas. Hall dan Pfeiffer 2000 menyebutkan
bahwa kesukaan individu, gaya hidup, pola aktivitas dan nilai-nilai yang
diwarisi akan mempengaruhi perilaku sosial dan social fabric.
Pemerintah kota Vancouver menjabarkan social
sustainability ini dalam empat prinsip utama yaitu :
a.
equity, individu mempunyai akses
untuk berpartisipasi secara penuh dalam komunitasnya, baik untuk pengembangan
diri maupun partisipasi dan kolaborasi tersebut
b.
social inclusion and interaction, adanya hak dan kesempatan untuk berpartisipasi dan
berinteraksi secara bertanggungjawab terhadap komunitasnya
c.
security, dengan jaminan ekonomi
memperkuat keyakinan bahwa mereka hidup dalam lingkungan yang aman, mendukung,
dan sehat
d.
adaptability, kelenturan baik individu
maupun komunitas untuk menganggapi segala sesuatunya tepat dan berubah secara
kreatif.
5.
Ekologi
Aspek ekologi merupakan aspek yang banyak disorot
ketika membahas tentang sustainable design.
Hal ini disebabkan karena aspek ini terkait langsung dengan faktor-faktor alami
yang ada di bumi yang kita pijak ini. Sehingga hal-hal yang menunjukkan
degradasi lingkungan jelas terlihat dan terasa. Aspek ekologi ini untuk
selebihnya dijelaskan dalam bahasan ekoarsitekur (greenarchitecture) seperti yang telah dijelaskan pada subbab
sebelumnya.
Demikian sedikit artikel saya, semoga menambah wawasan kita bersama....amin. Sebenarnya ini adalah salah satu poin pembahasan dari tugas akhir arsitektur saya yang daripada dibuang sayang (jadi bungkus kacang) mending saya bagi-bagi mungkin kebetulan ada yang membutuhkan informasi ini. Jangan heran kenapa saya banyak menyebut nama Okta Zaida Ratnasari ya. Saya banyak berterimakasih kepadanya sehingga saya bisa berhasil lulus waktu itu....hehehe. Dia salah satu teman saya di kampus dulu yang kebetulan pernah dapat kesempatan mangang di luar negeri, dan saat dia presentasi tugas akhirnya,saya sempat jadi penonton yang baik. Karena materinya kebetulan klik dengan tema TA yang ingin saya ajukan, jadi saya mengutip sedikit referensi dari tulisan dia tentang sustainable development ini dan saya tambahi beberapa materi dan ilustrasi....hehehe curang dikit, tapi saya kira syah-syah aja karena dalam ilmu kita harus berbagi kan jadi bukan untuk kita sendiri toh ini referensi untuk umum kok (pembenaran)....hehehe.....yang penting rancangan disain dalam TA saya original, hehehe. Ok demikian sekiranya semoga membantu, salam hangat dari saya Sigit Wijiono, Ph.D (Paling huueebat dong Desainnya)....hehehe
hahaha Sigiiiiiittttt. kamu harus nraktir akuuuuuuuuu
BalasHapushehehe yang punya data masuk.....pissss bu....hehehe,tq ya....
Hapus