Rabu, 16 Mei 2012

RUMAH BERGAYA "MODERN TROPIS" VOL.2

Proyek      : Konsep Desain Rumah Pribadi Saya
Lokasi      : Di Desa Kadisono Wetan, Tempel, Sleman, DIY
Data Proyek : Luas Bangunan + 400 m2 (2 Lt), Luas lahan + 576 m2
Status      : Satu alternatif yang belum final,.....hehehe

Masih mengupas tema style modern tropis pada bangunan, di sini saya posting sebuah karya saya yang kebetulan adalah calon rumah tinggal saya di tempel, sleman, DIY. Jujur untuk kali pertama saya menyelesaikan sketsanya, sangat terasa influen dari desain saya pada waktu membuatkan konsep desain untuk rumah bapak Didik boshe. Entah apa yang membuat demikian, tetapi saya ingat bener ketika membuatkan desain rumah bapak yang satu ini beberapa tahun yang lalu, saya sempat membayangkan bahwa saya juga punya impian tersendiri dengan seketsanya. Alhasil tanpa saya sadari tercipta pola yang mirip secara karakter tetapi tidak sepenuhnya sama.


Untuk sketsa calon rumah saya ini, saya juga menampilkan komposisi antara warna-warna soft dan penggunaan corak material batu alam, dan juga masih dengan sentuhan motif kayu di zona entrance rumah. Hal ini saya tujukan untuk memberi kesan organis atau menyatu dengan alam dan juga memberi kesan hangat sekaligus nyaman (cozy) untuk tinggal di dalamnya. Akan tetapi untuk mengekspresikan keaktifan dari aktifitas keseharian saya dan istri saya yang notabene sama-sama suka kerja, saya kasih sentuhan warna orange sebagai aksen fasad rumah. Sehingga kesan aktif dapat tertangkap secara langsung. Di satu sisi memang di balik dinding berwarna orange tersebut akan saya fungsikan sebagai "home studio/office" saya dan istri nantinya (dapat dilihat pada denah).

Sejalan dengan konsep "smart building yang ramah lingkungan", untuk interior rumah saya terapkan konsep simbiosis melalui interaksi secara langsung antara ruang luar dan ruang dalam rumah. Untuk mendukung konsep ini maka diperlukan bukaan-bukaan yang lebar dengan material kaca baik hidup maupun mati. Sehingga secara visual dapat langsung terkoneksi dengan tata lansekap di luar. Dan juga menjadi bangunan yang hemat energi karena mampu mengoptimalkan sistem pencahayaan alami dan juga ventilasi silang (cross ventilation system) secara maksimal sehingga tidak memerlukan nyala lampu di siang hari lebih-lebih AC sebagai pendingin ruangan.  

Ok demikian artikel saya, meski tidak menyeluruh pembahasannya semoga akan tetap bermanfaat bagi kita semua....amiiin>>>>>>salam hangat selalu dari saya : Sigit Wijiono, Ph.D (Pauancen Hmmmmm tenan Desaine),......hehehehe, keep smile always ya temans....

3 komentar:

  1. bagus git karyanya, mari berkarya bersama :-)

    BalasHapus
  2. Siiip,thanks my bro....yuuks kita warnai dunia lewat arsitektur....hehehe

    BalasHapus