Senin, 16 April 2012

GREYWATER DAN BLACKWATER


DEFINISI GREYWATER DAN BLACKWATER

Berkaitan dengan pengolahan sampah/limbah, poin yang ditekankan di sini adalah pemisahan grey water dari black water dan pengolahan zat organik menjadi kompos. Pemisahan grey water dan black water ditujukan untuk mempermudah pengolahannya. Grey water adalah limbah air yang di dapat dari mencuci baju, mencuci piring atau air bekas dari kamar mandi. Black water adalah istilah untuk air yang sangat terkontaminasi seperti air septictank dan air limbah dapur.

Polusi dalam air dapat debedakan menjadi dua yaitu :
1.  primary pollution
1.   secondary pollution

Sabtu, 14 April 2012

ARSITEKTUR EKOLOGI (ECO-ARCHITECTURE)


PENGERTIAN EKOLOGI DAN EKO-ARSITEKTUR

Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Emst Haeckel, ahli dari ilmu hewan pada tahun 1869 sebagai ilmu interaksi dari segala jenis makhluk hidup  dan lingkungan. Arti kata ekologi dalam bahasa yunani yaitu “oikos” adalah rumah tangga atau cara bertempat tinggal dan “logos” bersifat ilmu atau ilmiah. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya (Frick Heinz, Dasar-dasar Ekoarsitektur, 1998). 
Prinsip-prinsip ekologi sering berpengruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving Architecture and Ecology - A theoritical Perspective). Adapun prinsip-prinsip ekologi tersebut antara lain :
a. Flutuation
Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didisain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Bangunan seharusnya mencerminkan hubungan proses alami yang terjadi di lokasi dan lebih dari pada itu membiarkan suatu proses dianggap sebagai proses dan bukan sebagai penyajian dari proses, lebihnya lagi akan berhasil dalam menghubungkan orang-orang dengan kenyataan pada lokasi tersebut.
b. Stratification
Prinsip stratifikasi menyatakan bahwa organisasi bangunan seharusnya muncul keluar dari interaksi perbedaan bagian-bagian dan tingkat-tingkat. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.
c. Interdependence (saling ketergantungan)
Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan.
Eko arsitektur menonjolkan arsitektur yang berkualitas tinggi meskipun kualitas di bidang arsitektur sulit diukur dan ditentukan, takada garis batas yang jelas antara arsitektur yang bermutu tinggi dan arsitektur yang biasa saja. Fenomena yang ada adalah kualitas arsitektur yang hanya memperhatikan bentuk dan konstruksi gedung dan cenderung kurang memperhatikan kualitas hidup dan keinginan pemakainya, padahal mereka adalah tokoh utama yang jelas.
Dalam pandangan eko-arsitektur gedung dianggap sebagai makhluk atau organik, berarti bahwa bidang batasan antara bagian luar dan dalam gedung tersebut, yaitu dinding, lantai, dan atap dapat dimengerti sebagai kulit ketiga manusia (kulit manusia sendiri dan pakaian sebagai kulit pertama dan ke dua). Dan harus melakukan fungsi pokok yaitu bernapas, menguap, menyerap, melindungi, menyekat, dan mengatur (udara, kelembaban, kepanasan, kebisingan, kecelakaan, dan sebagainya). Oleh karena itu sangat penting untuk mengatur sistem hubungan yang dinamis antara bagian dalam dan luar gedung. Dan eko-arsitektur senantiasa menuntut agar arsitek (perencana) dan penguna gedung berada dalam satu landasan yang jelas.


Jumat, 13 April 2012

SUSTAINABLE DEVELOPMENT


PENGERTIAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT

Dalam pembahasan ekoarsitekur, sustainable development merupakan suatu tujuan yang harus dicapai. Dalam hal ini ekoarsitektur/greenarchitecture merupakan salah satu aspek penting dengan orientasi pada alam (ekologi) dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Desain yang berkelanjutan (sustainable design) merupakan salah satu bagian yang terlingkupi oleh pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Terdapat banyak pengertian pembangunan kelanjutan. Yang terkenal dan sering dijadikan rujukan adalah pengertian dari world commision on environtment and development (WCED).
“Sustainable development is develoment that meets and needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs”.

Sedangkan definisi-definisi lain mengenai pembangunan berkelanjutan antara lain sebagai berikut.
“Sustainable development means improving the quality of life while living within the carrying capacity of supporting ecosystems”; World Conservation Union, UN Environment Programme and World Wide Fund For Nature (1991), dalam Okta Zaida Ratnasari.
“Sustainable development is development that delivers basic environmental, social and economic services to all residents of a community without threatening the viability of the  natural, built and social system upon which the delivery of these services depends”; International Council For Local Environtmental Initiatives (1994), dalam Okta Zaida Ratnasari.

Kamis, 12 April 2012

DARI ARSITEKTUR JENGKI MENUJU ARSITEKTUR KONTEMPORER


BERNOSTALGIA DENGAN ARSITEKTUR JENGKI

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Arsitektur Jengki merupakan satu istilah dalam bingkai sejarah arsitektur Nusantara Pasca kepulangan para arsitek Belanda sekitar tahun 1950-1960. Arsitektur jengki tumbuh dari kreatifitas pemuda Indonesia yang pada umumnya lulusan STM dan pernah magang pada konsultan arsitektur di jaman kolonial dan beberapa mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Dengan kata lain arsitektur ini merupakan bentuk eksperimental dari para pemuda indonesaia untuk menyalurkan ilmunya setelah merasa lebih bebas dan leluasa dalam mengekspresikan kreativitas mereka. Dengan semangat lokalitas yang memang sudah ada dalam diri para arsitek kita waktu itu dan ditambah dengan ilmu baru dibidang arsitektur  yang telah mereka pelajari, maka lahirlah sebuah inovasi kearsitekturan yang kemudian dikenal dengan istilah Arsitektur Jengki tersebut. Dari beberapa referensi yang saya kutip ada sebagian kalangan yang mengkategorikannya berorientasi pada arsitektur yang pada saat itu berkembang di Amerika Selatan, bahkan ada juga yang menduga gaya ini diimpor dari rusia sesuai dengan hubungan politik antara Indonesia dan Rusia saat itu.

Adapun ciri fisik utama dari bangunan dengan gaya arsitektur jengki adalah :
1.    penggunaan atap pelana dan pemanfaatan beton pada berbagai elemen beton pada berbagai elemen struktur bangunan seperti overhange dan kolom dengan variasi bentuk yang dinamis.
2.    Fasad bangunan hampir selalu tampil dengan tekstur kasar dan variatif dengan komposisi tidak simetris.
3.    Pengaruh gaya Art-deco yang sangat kuat dan ekspresif seperti terlihat pada pemakaian pola garis-garis tegas pada bidang-bidang pintu dan jendelanya.

Sebagai contoh gaya arsitektur ini, bisa kita jumpai di  kompleks perumahan dosen-dosen di wilayah Skip, UGM. Seperti halnya dengan Proyek Renovasi Bangunan K8 UGM tahun 2008 yang saya rancang dan didetailkan oleh tim studio wasnadipta tempat saya bekerja.

Rabu, 11 April 2012

FACELIFT DAN RENOVASI RUMAH TINGGAL DAN KOS-KOSAN 2 LANTAI


Project : Facelift dan Renovasi Rumah dan Kos-kosan 2 Lantai
Lokasi Project : Pandega Wiratama No. 67, Yogyakarta
Pemilik Project : Keluarga Bapak Bimo (Pejabat Kepolisian di Bandung)
Tahun Penyelesaian : 2011

Menghadirkan disain bangunan rumah yang sesuai dengan karakter dan impian dari sang empunya rumah menjadi tantangan tersendiri bagi si arsitek, mengingat kondisi eksisting rumah yang sudah ada sebelumnya baik secara visual maupun terkait posisi potensial keruangannya dalam site. Dengan proses disain yang ada, terlahirlah sebuah konsep arsitektur "Modern Tropis" dengan sedikit sentuhan etnik dalam corak arsitekturnya atau tepatnya kita sebut dengan "etnic modern style".